Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2010

MIMPI

Jika aQ harus bermimpi,,untuk memiliki'mu. Jangan pernah sadarkan aQ dari mimpi indah'Q Jika aQ harus bermimpi,,tuk dapat memandang'mu.. Jangan pernah bangunkan aQ dari lelap mimpi'Q Hanya di hati'mu lah tempat terindah.. Tuk Q semayamkan seluruh jiwa'Q Q temukan cinta terindah dari'mu.. Meski takkan pernah engkau sadari......"

puisi cinta

Gambar
Saatku  langkahkan kakiku melangkah Tapak demi tapak demi detak Lelah yang kini kurasakan Capek Menyelimuti jiwa bathinku Apakah daya yang ……tak kuasa Semua telah berlalu begitu cepat Hingga saatnya kita harus berpisah oleh ruang dan waktu Kini……… Bulan tak lagi redup Karena ditemani dua sejoli yang saling memadu kasih Antara kita yang tertindas dan di tindas Kalau boleh bertanya kita diposisi mana Dari hati yang paling dalam, ingin kuungkapkan sesuatu Maafkan…….maafkan aku adikku Semua yang kuberikan belum seberapa Mungkin akan mengecewakanmu Aku tak berdaya adikku Marilah kita buat bulan hidup lagi Berjuanglah tuk masa depanmu

LAKIPADADA

cerita tentang Lakipadada ini merupakan salah satu legenda Toraja dari sekian banyaknya legenda2 lainnya yang sungguh menarik. yah begitulah indahnya budaya Indonesia yang memiliki TORAJA sebagai salah satu bagian dari keanekaragaman yang dimilikinya. Lakipadada, adalah bangsawan toraja yang jadi paranoid terhadap maut, sehingga berusaha mencari mustika tang mate (ketidakmatian/keabadian/kekekalan/dsb) supaya dia bisa hidup kekal, tanpa dihantui kematian (cerita ini mirip dengan cerita Nabi Sulaiman). Didalam legendanya, Lakipadada diceritakan kehilangan orang2 yang sangat dia cintai, ibu, saudara perempuan, saudara laki-laki, bahkan pengawal dan hamba2nya satu demi satu meninggal dunia. Hal itu sungguh sangat menyedihkan bagi Lakipadada, hingga dia pun memutuskan untuk mengejar impian yang bagi kita sangatlah tidak mungkin. Lakipadadapun menjadi paranoid, dia berusaha menegasikan kemungkinan kematian juga datang padanya. Hingga akhirnya pergilah dia mengembara dengan tedong bonga (...

SABUNG AYAM (MASSAUNG), DALAM EKONOMI, MORALITAS, DAN STABILITAS DAERAH MENJELANG PILKADA TORJA UTARA

Gambar
SYALOOM...... Beberapa hari terakhir ini Sabung ayam ( massaung) makin marak dan ramai. Lokasi arenanya pun bergilir di daerah Toraja Utara secara berkesinambungan tanpa putus. Masyarakat khususnya para penghobby sabung ayam sepertinya dimanjakan dgn kegiatan sabung ayam sehingga mereka tdk bosan-bosannya terus memburu dimanapun tempatnya. Sepertinyg judi sabung ayam sudah dilegal kan karena mereka tdk pernah diusik oleh pihak2 yang lain. Sabung ayam (massaung) sudah mendarah daging di Toraja khususnya bagi kalangan yang suka dgn judi, tanpa pandang bulu, dari orang tua, perempuan, anak muda hingga anak2. Sabung ayam sudah merupakan kegiatan yang luar biasa dampak pengaruhnya di Toraja baik secara ekonomi agama dan stabilitas daerah. Dari segi ekonomi sabung ayam memiliki dampak positif, betapa tidak di arena judi sabung ayam uang yang berputar ratusan hingga milyaran rupiah. Seekor ayam saja yg diadu taruhannya hingga mencapai puluhan juta rupiah, hingga mencapai 50 juta. Bel...

GETARAN CINTA

Angin malam berhembus menghambat segala saraf Perlahan kau berhembus kedalam jiwaku,tanpa permisi Mengetuk pintu hati tanpa suara bibirmu Menggerakkan hati membangkitkan kerinduan Raga tak sanggup berlalu tinggalkan belaimu Jiwa beku leleh dengan hanya sekali sentuhan Usapan tanganmu hapus air mata duka Beninng bola matamu menghujam sampai ke serambi jantung Oh.... jiwaku masih hidup, hangatnya menyusup relung hati Getarnya begitu kencang seolah akan merobohkan langit Sebersit harapan mulai bersenandung dalam kalbu Mengusik jiwa yang lg termenung disudut hati Cinta kau datang tampa permisi merayu hati dengan kebisuan Tak ada suara ,tak ada gerak lidah kau bicara dengan bahasa kalbu dgn sekali sentuhan Terasa hangat jemarimu belai air mata yg smakin deras Lelah ku mengembara keujung dunia mencari cinta Biarkanlah aku bersandar di dadamu sejenak lepaskan lelah Ya ...Tuhan bukalah pintu hati ini jgn tutup terlalu rapat Biarkanlah dia bertandang temani sisa hidupku KARYA : RENI RUGA